Kamis, 27 Februari 2014

Memulai Budidaya ternak kerbau



Kerbau merupakan ternak yang sudah lama di kenal masyarakat Indonesia.. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak kerbau , antara lain 
:1. Bibit
Beberapa jenis bibit kerbau :
- Kerbau Murrah ( asal India, warna hitam /
kelabu kehitaman)
- Kerbau Nilli / Ravi ( asal India, warna
hitam / coklat tua)
- Kerbau Surti ( asal India, warna hitam /
coklat)
- Kerbau Belang / Tedong Bonga (asal
Sulawesi Selatan / Toraja, Produksi susu ±
3 liter/hari).
- Kerbau Lokal (warna abu-abu, asal Sumba,
Bali, Kalimantan, Sumatera, Produksi susu
± 2 liter/hari).
2. Pakan
Beberapa jenis Hijauan Makanan Tternak
(HMT) :
- Rumput Gajah
- Rumput Raja
- Rumput Setaria
- rumput Benggala
-Rumput Lapangan
Kacang-kacangan antara lain :
- Lamtoro
- Glirisidia (Gamal)
- Turi
Limbah pertanian antara lain :
- Jerami Padi
- Jerami Jagung
- Jerami Kedelai
- Jerami Kacang buah
Campuran Pakan :
- Hijauan = 35 – 50 Kg (terdiri dari 70%
rumput-rumputan dan 30% kacangkacangan)
- Konsentrat = 2- 5 Kg/hr/ekor (terdiri
dari dedak halus, bungkil-bungkilan)
3. Kandang dan Peralatan
Kerbau harus dikandangkan, terutama pada
malam hari. Dalam kandang dilengkapi
dengan tempat makan dan tempat minum.
Ukuran kandang kerbau :
- Dewasa = 1,5 m X 2 m /ekor
- Anak = 1 m X 0,8 m/ekor
- Kandang jepit = 1,2 m X 0,55 m
X 1,5 m / ekor
Hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan kandang antara lain kandang
tidak boleh dekat dengan rumah tempat
tinggal dan ada penampungan kotoran /
limbah.
4. Tata Laksana pemeliharaan
Pemeliharaan tergantung dari tujuan :
- Penggemukan (Pemberian pakan)
- Bibit (Pengaturan perkawinan)
- Pemeliharaan anak (Pembesaran)
5. Kesehatan Hewan
Untuk menjaga kesehatan harus dijaga
kebersihan kandang dan ternaknya. Beberapa
jenis penyakit yang sering menyerang kerbau
antara lain :
a. Antrax
Penyebab : Kuman Antrax
Gejala : Bengkak pada dada leher dan
perut, keluar darah dari
lubang hidung, rongga mulut,anus dan kelamin menjelang kehamilan.
Pencegahan : Vaksinasi Antrax.
b. Brucellosis
Penyebab : Kuman Brucella
Gejala : Biasanya terjadi keguguran
pada kebuntingan 5 – 8 bulan.
Pencegahan : Pemeriksaan darah secara
berkala, menjaga kebersihan
kandang ternak, dan
Vaksinasi.
c. Penyakit Ngorok
Penyebab : Kuman Pasteurella multocida
Gejala : Gangguan pernapasan/
 

by:bima s haryanto 1303055119

Rabu, 26 Februari 2014

BUDIDAYA TERNAK DOMBA ( Bovidae )



SEJARAH


Domba yang biasanya kita kenal sekarang merupakan hasil dometikasi manusia yang sejarahnya diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon yang berasal dari Eropa Selatan dan Asia Kecil, Argali berasal dari Asia Tenggara, Urial yang berasal dari Asia. Di Indonesia ada 3 jenis domba yaitu domba ekor tipis, Domba ekor gemuk dan Domba garut.
  Di Indonesia peternakan domba berada di daerah Aceh dan Sumatra Utara domba yang diternakan.

JENIS

Domba seperti halnya kambing, kerbau dan sapi, tergolong dalam famili Bovidae. Kita mengenal beberapa bangsa domba yang tersebar diseluruh dunia, seperti:
1 Domba Kampung adalah domba yang berasal dari Indonesia
2 Domba Priangan berasal dari Indonesia dan banyak terdapat di daerah    Jawa Barat.
3      Domba Ekor Gemuk merupakan domba yang berasal dari Indonesia        bagian Timur seperti Madura, Sulawesi dan Lombok.
4        Domba Garut adalah domba hasil persilangan segi tiga antara domba      kampung, merino dan domba ekor gemuk dari Afrika Selatan.
     Di Indonesia, khususnya di Jawa, ada 2 bangsa domba yang terkenal,      yakni domba ekor gemuk yang banyak terdapat di daerah Jawa   Tengah dan Jawa Timur dan domba ekor tipis yang banyak terdapat di        Jawa Barat.



MANFAAT

          Daging domba merupakan sumber protein dan lemak hewani. Walaupun belum memasyarakat, susu domba merupakan minuman yang bergizi.Selain itu jika berternak domba bulunya dapat digunakan sebagai industri tekstil. Sehingga jika beternak domba akan mendapatkan keuntungan yang lumayan besar kerena di dalam tubuh ternak banyak yang dapat di hasilkan.

by:widia kamalasari 1303055145

Minggu, 23 Februari 2014

Ø BUDIDAYA SAPI POTONG



  

dewi ratnaningsih
1303055127

A.    PENDAHULUAN
Usaha  peternakan sapi potong mayoritas masih menggunakan pola tradisional dan sekala usaha sambilan. Hal ini di sebabkan oleh investasi jika di lakukan secara besar dan modern, dengan  usaha sekala kecilpun akan mendapatkan keuntungan yang banyak jika dilakukan dengan prinsip budidaya modern. Misalnya seperti memperhatikan kualitas, kuantitas, dan kesehatan hewan ternak, karena sangat membantu pada proses budidaya penggemukan hewan ternak baik untuk usaha sekala besar maupun kecil.
B.     JENIS JENIS SAPI POTONG
Jenis sapi potong yang terdapat di indonesia saat ini adalah sapi asli indoneia dan sapi yang di impor. Dari jenis-jenis sapi potong itu mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari anatomi (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan). Sapi indonesi yang di jadikan sumber daging adalah sapi bali, sapi ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi madura. Selain itu juga sapi aceh yang banyak diekspor ke malaysia(pinang). Dari populasi sapi potong yang ada, yang penyebarannya dianggap merata adalah sapi bali, sapi PO, sapi madura, dan sapi brahman.
Sapi bali berat badan mencapai 300-400 kg, dan sapi Aberdeenangus (skotlandia) bulu berwarna hitam, tidak bertanduk bentuk tubuh rata seperti papan dan dagingnya padat, berat badan umur 1,5 tahun dapat mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk di pelihara sabagai sapi potong. Sapi simental (swiss) bertanduk kecil, bulu berwarna coklat muda atau kekuning-kuningan. Pada bagian muka, lutut kebawah dan jenis gelambir, ujung ekor berwarna putih.
C.  PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

Ø  Persiapan Lokasi dan Disain Kandang
Hewan ternak adalah hewan yang di budidayakan oleh manusia. Sama halnya dengan manusia, hewan ternak memerlukan tempat tinggal yang di sebut kandang. Kandang sama halnya dengan rumah tempat tinggal kita, kita akan maerasa nyaman dan betah jika rumah yang kita huni nyaman dan sehat.
Lokasi yang ideal untuk mmbangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari permukiman penduduk tetapi mudah di capai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rmah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari hrus dapat maenembus pelataran serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelomok di tengah sawah atau ladang.
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, trgantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang salong berhadapan atau sang bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.

Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih dan tidak lembab  dengan tujuan mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat. Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan - bahan lainnya dengan tujuan agar terbebas dari bakteri sumber penyakit.
Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas >2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500m). Tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sediki  lebih tinggi dari pada permukaan lantai,Dengan demikian kotoran dan air kencing  tidak tercampuradi dalamnya. Perlengkapan lain yang perlu disediakan adalah sapu, sikat, sekop, sabit, dan tempat untuk memandikan sapi. Semua peralatan tersebut adalah untuk membersihkan kandang agar sapi terhindar dari gangguan penyakit.
Sumber: Balai Penyuluhan Kecamatan Tayu Kabupaten Pati
  Laporan Semester 2.//Gugum Misbahudin /ipb










Budidaya Peternakan Kambing


NAMA                 : SYAHNUR ALHUSNA
NIM                     : 1303055195
PRODI                 : PENYULUHAN PETERNAKAN

 
A.   Jenis Kambing
Kambing kacang adalah kambing asli dari indonesia yang tersebar di seluruh kepulauan Nusantara. Seperti yang nampak pada gambar, warna bulunya bermacam-macam. Ada yang hitam, ada yang coklat dan banyak juga yang putih. Di atas terdapat juga yang berwarna coklat belang putih.        
Kambing ini populer sekali karena daya tahan tubuhnya yang kuat dan sangat subur. Tidak ada kasulitan dalam memeliharanya. Makanan banyak tersedia dimana-mana berupa segala macam daun-daunan dan rumput-rumputan yang tumbuh subur. Itulah sebabnya kambing kacang sangat banyak di pelihara orang di tanah air kita.         
Kambing kacang melahirkan anaknya yang pertama pada umur 12 bulan, biasanya melahirkan anak kembar dua atau tiga. Hewan ini bentuk badannya kecil, berat badannya waktu sudah dewasa sekitar 30 kilogram. Baik yang jantan maupun yang betina mempunyai tanduk pendek. Tanduk ini melengkung ke belakang dengan ujung membengkok ke luar. Bentuk hidungnya lurus, lehernya pendek dan gemuk. Yang jantan biasaya punya jenggot.



B.   Tujuan
Tujuan memelihara kambing kacang ini ialah untuk memperoleh daging dan kulitnya. Dagingnya enak untuk disate dan gulai, karena itu daging kambing menduduki urutan kedua setelah daging sapi, karena banyak orang yang menyukainya. Kulitnya dapat dibuat gendang, beduk dan barang-barang kerajinan, atau hiasan.  
Di dalam industri sepatu, di zaman pendudukan jepang, kulit sapi agak sulit didapat dan lagi mahal harganya. Oleh karena itu sepatu banyak yang dibuat dari kulit kambing yang agak murah harganya. Kambing kacang ini banyak terdapat di indonesia, baik di ternakkan secara kecil-kecilan, maupun secara besar.



 SUMBER: Fauna Indonesia