Minggu, 02 Maret 2014

berbudidaya rusa sumbar


Kalimantan Timur (Kaltim) bukan saja dikenal karena memiliki satwa langka yang dilindungi seperti orang utan dan burung enggang. Namun Kaltim juga memiliki satwa langka lainnya yakni rusa sambar yang merupakan jenis rusa terbesar di dunia.


mengapa tidak di lakukan penangkaran rusa merupakan suatu terobosan yang bersifat melestarikan jenis rusa dari kepunahan dan menyelamatkan plasma nutfah spesifik Kalimantan Timur sekaligus sebagai awal domestikasi untuk dapat di dibudidayakan dan dimanfaatkan seperti ternak lainnya. Bahkan di beberapa negara Eropa ternak ini sudah dibudidayakan dan ternakan secara komersial dalam kurun waktu ± 50 tahun yang lalu.



Rusa merupakan jenis ternak yang mempunyai potensi ekonomi tinggi, karena hampir seluruh bagian tubuh bisa dimanfaatkan, antara lain daging sebagai  sumber protein, tanduk muda sebagai bahan baku obat tradisional, tanduk tua sebagai bahan industri, kulit sebagai bahan baku industri penyamakan kulit. Potensi produksi daging dengan persense karkas 56-58% dibandingkan dengan sapi yang hanya 51-55% dan domba 44-50% (Semiadi, G. 1998). Daging rusa yang disebut venison, dikenal karena rendah kandungan kolestrol dan lemak, selain dari sifat dagignya yang empuk, rasa yang spesifik (gamey flavour) dan rendah kalori. Hal inilah yang dicari oleh para konsumen tingkat menengah keatas dimasa ini.


Ternak
Kalori (kkal)
Lemak (gram)
Kolestrol (mgr)
Protein (gram)
Rusa Merah
159
3,30
66
25
Sapi Potong
214
9,76
92
31
Babi
219
10,64
101
29
Domba
178
7,62
83
25
Ayam
159
3,42
83
31
Kalkun
154
3,45
68
29
Ikan Salmon
138
5,75
39
20

Sumber: Semiadi, G. Budidaya Rusa Tropika Sebagai Hewan Ternak, 1998.
 
Melihat dari potensi tersebut diatas, ternak rusa mempunyai prospek yang cukup menarik dikembangkan sebagai komoditi unggulan baru di bidang peternakan yang bisa di usahakan ke arah agribisnis dan agroindustri.

 by: M khair mufasssir 1303055133

Tidak ada komentar:

Posting Komentar