A.
PEMELIHARAAN
SAPI POTONG
Pada pemeliharaan secara intensif
sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara
pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi
yang dipelihara dibiarkan hidup bebas.. Pemeliharaan sapi potong mencakup
penyediaan pakan (ransum) dan pengelolaan kandang. Fungsi kandang dalam
pemeliharaan sapi adalah :
- Melindungi sapi dari hujan dan panas matahari.
- Mempermudah perawatan dan pemantauan.
- Menjaga keamanan dan kesehatan sapi.
Pakan merupakan sumber energi utama
untuk pertumbuhan dan pembangkit tenaga. Makin baik mutu dan jumlah pakan yang
diberikan, makin besar tenaga yang dihasilkan dan makin besar pula energi yang
tersimpan dalam bentuk daging. Bahan pakan dapat berupa bahan hasil pertanian,
perikana, dan peternakan atau bahan lainnya yang layak dipergunakan untuk bahan
pakan, baik yang sudah diolah maupun yang belum diolah. Fungsi pokok bahan
pangan yaitu:
- Kebutuhan pokok hidup
- Kebutuhan untuk produksi
Pada umumnya, setiap sapi membutuhkan
makanan berupa hijauan. Sapi dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, dan
supaya tidak jenuh memerlukan pakan yang memadai dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: penggembalaan
(Pasture fattening), kereman ( dry lot faatening ) dan kombinasi cara pertama
dan kedua.
- Kereman ( dry lot faatening )
Pakan dapat diberikan dengan cara
dijatah/disuguhkan yang yang dikenal dengan. Sapi yang dikandangkan dan pakan
diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap hari sapi memerlukan pakan
kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari
berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus, bungkil kelapa, gaplek, ampas
tahu, yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat pakan.
Selain itu, dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur. Pakan
sapi dalam bentuk campuran dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dikenal
dengan istilah ransum.
- Kombinasi pengembalaan dan kereman
Pemberian pakan sapi yang terbaik
adalah kombinasi antara penggembalaan dan keraman. Menurut keadaannya,
jenis hijauan dibagi menjadi 3 katagori, yaitu hijauan segar, hijauan
kering, dan silase. Macam hijauan segar adalah rumput-rumputan, kacang-kacangan
(legu minosa) dan tanaman hijau lainnya. Rumput yang baik untuk pakan sapi
adalah rumput gajah, rumput raja (king grass), daun turi, daun lamtoro.
Hijauan kering berasal dari hijauan
segar yang sengaja dikeringkan dengan tujuan agar tahan disimpan lebih lama.
Termasuk dalam hijauan kering adalah jerami padi, jerami kacang tanah, jerami
jagung, dll, yang biasa digunakan pada musim kemarau. Hijauan ini tergolong
jenis pakan yang banyak mengandung serat kasar.
Hijauan segar dapat diawetkan menjadi
silase. Secara singkat pembuatan silase ini dapat dijelaskan sebagai berikut,
hijauan yang akan dibuat silase ditutup rapat, sehingga terjadi proses
fermentasi. Hasil dari proses inilah yang disebut silase. Contoh-contoh silase
yang sering ditemukan antara lain silase jagung, silase rumput, silase jerami
padi, dll.
Sumber:
Balai Penyuluhan Kecamatan Tayu Kabupaten Pati
Laporan Semester 2.//Gugum Misbahudin /ipb
by@Dewi Ratnaningsih (1303055127)
by@Dewi Ratnaningsih (1303055127)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar